Header Ads

ads header

SITUASIONAL KEPEMIMPINAN


Apakabar para pemimpin!
Sudahkan kita menemukan tempat yang tepat untuk kita kuasai?
Sudahkah kita menemukan cara untuk menguasai?
Sudahkah semua tunduk dengan intruksi kita? Atau bahkan kita sudah menemukan hal yang lebih dari semua itu!

Pertanyaan ini menjadi pembuka untuk pembahasan yang akan sama sama kita pahami.

Kita tak asing dengan tipe-tipe seorang pemimpin, sebut saja otoriter, demokratis, karismatik, dan lain sebagainya. Kita masuk tipe yang mana, dan bagaimana respon anggota kita?

Hal itu mungkin bisa jadi tidak penting, karena yang terpenting adalah bagaimana kita bisa menggerakkan anggota tampa penolakan, atau bahkan tanpa kita komando mereka sudah menjalankan tugasnya. hemm.. Bagaimana?

Masalah demi masalah akan selalu muncul dalam sebuah lingkaran organisasi, baik dari internal maupun eksternal. Dan saya sendiri masih bertanya-tanya, kenapa bisa ada pertanyaan seperti ini "Atas dasar apa seorang penguasa mempunyai wewenang untuk memberi perintah dan menghukum warga yang menolak perintahnya? (Machiavelli,1519 : il Principe).

Itu semua bergantung pandangan para anggota. Apakah di mata para anggota, kita hanya sebagai otoritas yang sekedar memerintah atau kita mempunyai power yang dapat membuat anggota patuh terhadap intruksi kita meskipun itu diluar tugas?

Jika kita hanya sekedar otoritas, maka anggota kita dapat mudah terpengaruh oleh orang yang lebih memiliki power, sehingga kita akan mudah dibangkang.

Jika kita memiliki power, maka mereka akan selalu berada dipihak kita, apapun yang terjadi dan mereka tak mudah dipengaruhi oleh pihak yang di luar koridor sebuah organisasi.

Nah, dari pernyataan itu kita akan saling belajar menjadi seorang pemimpin yang lebih baik lagi.

Sebut saja "Situasional Kepemimpinan", kenapa demikian? Karena sedikit akan digambarkan bagaimana situasi-situasi yang dihadapi seorang pemimpin. Kita pasti pernah menjadi seorang pemimpin, minimal menjadi pemimpin diri kita sendiri.

Mari kita pelajari bagaimana Situasi kepemimpinan kita.
pertama definisi anggota :
- Memiliki potensi
- Memiliki komitmen

hal tersebut kita bagi lagi :
D1 : mereka memiliki komitmen tinggi, namun potensi masih belum mumpuni (Kader baru)
D2 : mereka yang mempuni dan berpotensi namu sering ditekan (kader yang banyak beban)
D3 : mereka yang semangatnya naik turu (kader yang sudah lama)
D4 : mereka yang berpengalaman (kader profesional)

Kita harus mengambil sikap yang tepat terhadap mereka, bagaimana caranya?
begini restriction untuk mereka...
- Diraction
- Suporting

untuk D1 : beri diaraction tinggi dan suporting yang rendah, karena mereka lebih butuh arahan bukan suporting, mereka sudah memiliki semangat yang tinggi.

untuk D2 : beri direction dan suporting yang tinggi, kerena mereka butuh keduanya, agar mereka fokus dan semangat dalam menjalankan tugas.

untuk D3 : beri direction yang rendah dan suport yang tinggi, karena mereka sudah paham dengan tugas-tugas, namu perlu diberi semangat yang tinggi agar tidak malas dalam tugas.

untuk D4 : beri diarection dan suporting yang rendah, karena mereka sudah profesional dalam tugasnya.

Untuk itu penting bagi seorang pemimpin mengetahui kondisi setiap anggotanya lebih mendalam.

Dan ingat, kita sebagai pemimpin harus bisa menempatkan diri ("Ing ngarso sung tulodo ing madyo mangun karso, Tutwuri handayani").

dadi yen anggotamu kerjo meluo kerjo,yen anggotamu gak kerjo contonono kerjo, yen gak iso melu kerjo semangatono anggotamu.

Mungkin itu sedikit yang saya bagikan.
Bisa kita coba dalam kepemimpinan kita.
Menjadi seorang pemimpin bukan berarti menjadi tokoh utama dalam cerita, tetapi menjadi sutradara dalam mengatur cerita.

selama kamu memiliki jiwa pemimpin yang baik, jika mamu menghilang kamu akan tetap di cari dan dikenang.

Penulis : Badrus Sholeh

Editor : M Iqbal Zakaria
Powered by Blogger.