Header Ads

ads header

Doa yang Menyengsarakan

ilustrasi: mojok.co
Suasana kota selalu membuatku hidup lebih bergairah (sekaligus menyebalkan). Di Jakarta, aku menemukan ribuan jenis kesibukan manusia tiap harinya. Dan aku menjadi bagian dari mereka.

Sudah 10 tahun lebih aku hidup di Jakarta. Di usiaku yang sudah mencapai 28 tahun ini, semua menjadi serba merepotkan. Pasalnya, aku cuman pemuda yang hidup hanya dengan ijazah SMP. Skill-ku hanya satu paket, yaitu tambal ban wa ala alihi wa ashabihi.

Selama di Jakarta, aku sering pindah-pindah kos. Kadang juga hidup menggelandang. Jadi tukang tambal ban pun juga ikut orang. Kadang sehari bisa ada 10 orang yang nambal, kadang juga tidak ada sama sekali.

Sebagai seorang tukang tambal ban, terkadang aku bingung saat berdoa kepada Tuhan. Pernah suatu ketika aku berdoa di masjid, “Ya, Tuhan. Lancarkanlah rizky dari-Mu kepada hamba”.

Seseorang kemudian menyeletuk, “Minta agar orang lain dapat sial ya, mas. Biar ban-nya bocor!” [*]


Penulis: M. Iqbal Zakariya (Ketua PAC IPNU Kec. Ngronggot)

No comments

Powered by Blogger.