Header Ads

ads header

IPNU Jatim: Parliamentary School akan Digelar di Setiap Korda Se-Jatim

Forum Kegiatan Parliamentary School PW IPNU Jatim, (29/01)

NGANJUK. Melek politik perlu ditumbuhkan pula kepada kader-kader muda NU. Hal tersebutlah yang mendasari Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa Timur menyelenggarakan Parliamentary School di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Rabu (29/01).

"Kegiatan Parliamentary School merupakan program sekolah parlemen, pendidikan politik, dan analisa kebijakan publik. Target peserta adalah terbatas p-engurus IPNU di masing-masing Pimpinan Cabang se-Jawa Timur. Ini perdana, dan PC IPNU Kabupaten Nganjuk sebagai tuan rumah Korda Kediri untuk gelaran kali ini," kata Ketua PW IPNU Jawa Timur Khoirul Mubtadiin.

Cak Di'in, sapaan akbrabnya, menjelaskan bahwa Parliamentary School merupakan program kerja Departemen Sosial dan Politik PW IPNU Jatim berdasarkan rapat pengurus harian dan Rakerwil 2018 di Malang, yang menjadi eksekusi perdana di korda Kediri. "Kegiatan semacam ini selanjutnya akan dilaksanakan pada setiap korda se-Jawa Timur. Sedangkan rencana tindak lanjut terdapat tiga poin, yakni advokasi, audiensi dengan pemerintah kabupaten dan kota, serta sekolah parlemen sebagai upaya menularkan ilmu serta materi yang diperoleh selama mengikuti Parliamentary School ini," terang pemuda asal Blitar tersebut.

Selanjutnya, Cak Di'in berharap IPNU akan banyak diskusi dan terlibat langsung dalam kegiatan advokasi pada pemerintahan, sehingga hubungan baik antara IPNU dan pemerintah akan memberikan sumbangsih pemikiran, serta menyalurkan aspirasi dari rakyat, khususnya kalangan santri dan pelajar.

Materi pelatihan diantaranya adalah analisis laporan keuangan, filosofi dan prinsip anggaran, kebijakan publik, sistem penganggaran di daerah, sistem perencanaan, dan disertai praktik teknik advokasi.


Peserta Parliamentary School dan H. Bashori, M.Si (tengah)

H. Bashori, M.Si menjadi instruktur dalam kegiatan tersebut. Ia merupakan politisi dan praktisi yang memiliki banyak pengetahuan dan pengalaman tentang parlemen. Kader NU yang pernah menjadi anggota Dewan di DPRD Kabupaten Nganjuk selama empat periode tersebut mengaku terinspirasi dengan seniornya, KH. M. Jaelani Ishaq, sehingga merasa berkewajiban melanjutkan perjuangannya dalam memberdayakan pemuda NU.

"Saya kerap melakukan pelatihan sejak menjadi DPR periode kedua. Saya melakukan ini karena merasa sebagai kewajiban. Banyak hal masih belum tergarap di NU, yang perlu kita tahu. Banyak selama ini masih belum ada yang memikirkan dan mengerjakan itu," terangnya.

Selama tiga hari para peserta mengikuti kegiatan tersebut dengan antusias. Kegiatan tersebut berlangsung dari Senin hingga Rabu, (27-29/01) di Kabupaten Nganjuk.(Moh. Maftuhul Khoir/Syarif Dhanurendra) 

No comments

Powered by Blogger.