Header Ads

ads header

Pedoman Kaderisasi IPNU Hasil Rakernas 2014 di DKI Jakarta

Sampul Pedoman Kaderisasi IPNU Hasil Rakernas 2014
Pengkaderan adalah jantungnya organisasi. Jika pengkaderan tidak berjalan, maka organisasi akan runtuh secara perlahan. Buku Pedoman Kaderisasi yang diterbitkan oleh PP IPNU ini adalah pegangan yang harus dimiliki setiap Tim Kaderisasi di setiap tingkatan. Sebab, dari buku inilah landasan dasar dari setiap jenjang kaderisasi diselenggarakan, mulai dari Makesta, Lakmud, Lakut, Latin, dan Latinnas.


Berikut ini Pedoman Kaderisasi IPNU Hasil Rakernas 2014:


Untuk mendownload silahkan Klik DI SINI

SAMBUTAN PIMPINAN PUSAT
IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA


Sebagai sebuah organisasi kader, peran dan keterlibatan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dalam regenerasi bangsa sangatlah penting dan menempati posisi strategis. Dalam sejarah, ia telah turut serta dalam menelorkan kader-kader bangsa dalam berbagai lini dan bidang. Sejak berdirinya pada 24 Februari 1954 hingga kini, IPNU telah melahirkan tokoh dan generasi penting dalam sejarah Indonesia.

Sebut saja, kita punya Prof. Dr. KH Moh. Tolchah Mansoer, SH (alm.), salah seorang pendiri dan ketua umum pertama IPNU. Lebih dari seorang aktivis dan politisi, Tolchah adalah seorang intelektual terkemuka pada masanya. Beliau tercatat sebagai doktor pertama di lingkungan NU dan doktor hukum tata negara pertama di UGM. Dalam kancah nasional, beliau merupakan pakar hukum Tatanegara generasi kedua di Indonesia. Banyak orang menyebut, beliau merupakan aset tak ternilai bagi NU.

Setelah masanya juga bertebaran alumni IPNU yang menjadi tokoh penting dan menyebar ke berbagai lini. Kita mencatat kiprah dan dedikasi Drs. Mahbub Junaidi (alm.), H. Said Budairy (alm.), Muhmmad Zamroni (alm.), Ismail Makki (alm.), KH. Ilyas Ruchiyat (alm.), KH. Munsif Nahrawi, KH. Djamaluddin Abdullah Syadad, H. Abdullah Syarwani, SH, KH. Maimun Zubair, KH Dr. Thoha Abdurahman, KH. Khalid Mawardi, KH. Nuril Huda, Sutanto Martoprasono, H. M. Sobich Ubaid, Prof. Dr. Cecep Syarifuddin, Prof. Dr. KH M Tolkhah Hasan, Drs. Asnawi Latif, Tosari Wijaya, Ahmad Tohari, dan lain-lain yang tidak bisa kita sebutkan.

Hingga kini, tak terhitung jebolan IPNU yang menjadi tokoh dan orang penting dalam berbagai kancah kehidupan dengan tetap mengabdi untuk kebesaran NU dan kemaslahatan umat.. Mereka telah tersebar dalam hampir semua profesi, ada yang menjadi akademisiintelektual, jurnalis dan praktisi media, penulis, politisi, pengusaha, profesional, birokrat, pegiat sosial dan aktivis NGO, agamawan, budayawan, tentara, praktisi pendidikan dan lain-lain, Bahkan kini ada alumni IPNU yang dipercaya menjadi menteri, duta besar, dan komisioner komisi negara dan lain-lain.

Dengan melihat kenyataan sejarah itu, dalam kerangka ini IPNU seperti pabrik yang menghasilkan banyak produk yang beragam. IPNU adalah ruang besar yang telah menjadi arena penempaan diri, pengasahan diri, dan aktualisasi diri yang sangat menentukan langkah dan kesuksesan kader-kadernya. Dengan kata yang lebih singkat, ia telah mencetak kita semua sebagai generasi pemimpin peradaban bangsa. Peran ini sejalan dengan cita-cita Nahdlatul Ulama dan citacita IPNU didirikan, yaitu menjadi wadah kaderisasi pelajar untuk menyiapkan generasi pemimpin masa depan.

Potensi kader itu tidak datang tiba-tiba melainkan melalui kerja panjang proses kaderisasi. Dalam hal ini kaderisasi dipahami sebagai sebuah instrumen untuk menyiapkan kader dalam rangka melakukan regenerasi dalam berbagai lini kehidupan. Karenanya, kaderisasi merupakan suatu proses yang dimulai dari rekrutmen, pendidikan, pengembangan hingga distribusi kader. Artinya, kerja kaderisasi harus dipahami sebagai proses menyeluruh yang berkesinambungan dan dilakukan secara konsisten dan sistematis. Dalam kerangka inilah, sistem kaderisasi dimaksudkan untuk menjadi landasaan legal kerja kaderisasi dan menjamin agar seluruh proses kaderisasi dapat berlangsung secara tepat, sistematis dan konsisten.

Dalam kerangka sistem kaderisasi itu, rekrutmen, pendidikan dan pengembangan kader merupakan bagian yang sangat menentukan dalam proses kaderisasi. Oleh karenanya dibutuhkan sebuah panduan sebagai referensi penyelenggaraan berbagai tahapan itu yang lebih komprehensif dan sistematis. Pedoman Kaderisasi yang ada di tangan pembaca ini disusun untuk memenuhi kebutuhan tersebut agar proses kaderisasi dapat berjalan dengan lebih efektif, terukur dan terencana. Pedoman Kaderisasi yang telah disepakati dan disahkan pada Rapat Kerja Nasional IPNU Tahun 2014 ini merupakan hasil revisi terhadap Buku Pedoman Kaderisasi hasil RAKERNAS Pekan baru Riau pada tahun 2004. Perubahan dan revisi merupakan upaya untuk menyesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat, memenuhi tuntutan dan tantangan kaderisasi yang kian kompleks, serta memastikan proses kaderisasi yang dilakukan relevan dengan perkembangan dan perubahan sosial yang kian dinamis. Hal ini sejalan dengan konsep pendidikan yang harus dinamis sebagai respons dinamika perubahan sosial yang terus berlangsung.

Proses perubahan dan revisi ini dilakukan melalui berbagai tahap dan memakan waktu yang cukup panjang. Pada tahun 2007, Bidang Kaderisasi PP IPNU bersama Tim Fasilitator Kaderisasi Nasional melakukan refleksi dan pengkajian internal dan dilanjutkan dengan kajian dengan PP Lakpesdam NU dan beberapa pakar serta praktisi pengembangan masyarakat, dan para senior IPNU. Selanjutnya, dilakukan Workshop Revisi Pedoman Kaderisasi yang dilakukan bersamaan dengan kegiatan Capacity Building Tim Fasilitator Kaderisasi Nasional pada tanggal 26-30 Nopember 2008 di Wisma Khodimul Ummah Cibodas Bogor. Workshop yang diselengarakan bersama PP IPPNU itu melibatkan PP Lakpesdam NU untuk memfasilitasi. Selanjutnya, sebelum dirumuskan, substansi hasil workshop Cibodas tersebut pernah diujicobakan dalam berbagai pelatihan kader. Hasil ujicoba itu selanjutnya digunakan untuk menyempurnakan dan memperkaya revisi Pedoman Kaderisasi.

Pada tahun 2010 Bidang Kaderisasi PP IPNU membentuk ulang tim perumus Pedoman Kaderisasi untuk membantu mempercepat penyelesaian perumusan Pedoman Kaderisasi. Dalam rangka itu, tim melakukan berbagai pertemuan mulai dari studi pendahuluan, technical meeting Pedoman Kaderisasi, dan finalisasi Pedoman Kaderisasi. Workshop finalisasi Pedoman Kaderisasi berlangsung di Wisma Lembaga Bina Santri Mandiri (LBSM) Parung Bogor pada 16-18 Juli 2010.

Selain bersumber pada Pedoman Pengkaderan 2004, revisi Pedoman Kaderisasi ini didukung dengan hasil refleksi dan workshop Cibodas, hasil kajian perbandingan dengan sistem kaderisasi organisasi lain, masukan dan kritik dari hasil uji coba, dan inovasi baru model-model pendidikan kader dan pengembangan masyarakat. Selanjutnya Rapat Kerja Nasional IPNU di Pontianak Kalimantan Barat pada tanggal 29 Juli sampai 1 Agustus 2010 yang membahas tentang sistem kaderisasi IPNU mengalami deadlock karena tidak menemukan kata sepakat mengenai perubahan nomenklatur kaderisasi formal IPNU. Forum Rakernas menyepakati persoalan kaderisasi dibahas kembali pada forum Rakoornas Kaderisasi yang kemudian dilaksanakan di Puncak Bogor. Berdasarkan hasil hasil Rakornas tersebut, PP IPNU kemudian mengembangkan Pedoman Kaderisasi sesuai dengan harapan forum dan selanjutnya pada Rakernas IPNU di LPMP Jakarta tanggal 24 – 27 Februari 2014 menghasilkan keputusan memberikan mandate kepada PP IPNU untuk segera menerbitkan Pedoman Kaderisasi yang telah disusun dengan terlebih dahulu dilakukan penyempurnaan dan penyesuaian pada beberapa Bab berdasarkan situasi dan kondisi yang berkembang dengan mendengarkan masukan dari peserta Rakernas. Maka atas dasar itu pula Kepengurusan PP IPNU masa Khidmat 2012- 2015 melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) Kaderisasi Terbatas dan Focus Grup Discussion (FGD) pada tanggal 8-9 Desember 2014 di Wisma Haji Jakarta untuk melakukan revisi kembali menyesuaikan masukan hasil Rekomendasi Bidang Kaderisasi pada Rakernas IPNU 2014 dan pada forum itu disepakati perubahan penamaan buku dari sebelumnya “Buku Pedoman Kaderisasi” menjadi “Buku Pedoman Kaderisasi”.

Berdasarkan Pedoman Kaderisasi ini, selanjutnya akan disusun hand-out pendidikan kader yang rencananya akan diterbitkan dalam satu buku bersama Pedoman Kaderisasi. Hal ini dilakukan untuk mempermudah para fasilitator dan penyelenggara pendidikan kader dalam menggunakan Pedoman Kaderisasi ini sebagai referensi nasional penyelenggaraan dan fasilitasi pendidikan kader yang lebih operasional dan aplikatif. Hand-out akan dijadikan sebagai bagian tak terpisahkan dari Pedoman Kaderisasi ini. Namun, agar sesuai dengan pokok bahasan dalam Pedoman Kaderisasi, hand-out ini akan ditulis setelah Pedoman Kaderisasi ini disahkan untuk diterbitkan.

Akhirnya, meskipun telah melalui refleksi menyeluruh, pengkajian panjang, masukan dan ujicoba, namun Pedoman Kaderisasi ini tidak berarti mengandung kebenaran mutlak. Dibandingkan dengan tuntutan perkembangan organisasi dan dinamika pengembangan pelajar, Pedoman Kaderisasi ini barangkali masih teramat jauh dari sempurna. Untuk itu diperlukan perbaikan dan penyempurnaan di masa-masa selanjutnya agar terus relevan dengan perkembangan dan kebutuhan. Pengalaman praktek pendidikan kader di lapangan, akan sangat memperkaya Pedoman Kaderisasi ini. Fasilitator dimungkinkan mengadaptasi dan memodifikasi model pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lokal, dengan catatan tidak melanggar ketentuan pokok dalam Sistem Kaderisasi IPNU.

Buku Pedoman Kaderisasi ini tidak akan selesai disusun tanpa kontribusi banyak pihak. Oleh karena itu kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak: Rekan Afthon Ilman Huda yang menjadi pencetus utama sistem kaderisasi IPNU, Rekan Samanhudi, Arifin Nur Budiono dan Muhammad Muztafid yang telah merumuskan Pedoman Kaderisasi 2004, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yang telah mendukung perbaikan Pedoman Kaderisasi ini, PP Lakpesdam NU yang telah membantu dan memfasilitasi revisi Pedoman Kaderisasi. Ketua Umum PP IPNU masa khidmat 2006-2009, Rekan Idy Muzayad, yang telah mendorong perlunya revisi, Ketua Umum PP IPNU 2009-2012 Ahmad Syauqi, Rekan Caswiyono Rusdie Cakrawansah bersama Tim Fasilitator Kaderisasi Nasional PP IPNU 209-2012 dan seluruh pihak dan rekan-rekan lain yang tidak bisa kami sebutkan semua.

Kami berharap, dengan revisi Pedoman Kaderisasi ini akan terjadi revitalisasi kerja kaderisasi IPNU secara nasional, baik di level pusat, wilayah, cabang anak cabang hingga komisariat dan ranting. Penerbitan Pedoman Kaderisasi baru dengan segala perubahannya mestilah dimaknai sebagai langkah baru untuk menata ulang kerja kaderisasi, menyegarkan dan membangun semangat baru bagi IPNU di semua tingkatan untuk mendinamisir proses kaderisasi, meningkatkan efektivitas dan kualitas program kaderisasi, dan tentu memberikan pegangan dan penduan bagi para fasilitator untuk memfasilitasi pendidikan kader agar lebih mudah dan aplikabel. Hanya dengan revitalisasi kerja kaderisasi IPNU akan benar-benar dapat menunaikan mandatnya sebagai organisasi kaderisasi pelajar.

Jakarta, 1 Januari 2015

PIMPINAN PUSAT
IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA

ttd.
KHAIRUL ANAM HS.
Ketua Umum

ttd
MUHAMMAD NAHDHY

Sekretaris Jenderal




No comments

Powered by Blogger.